Langsung ke konten utama

Ngintipin Tetangga Online

In a glimpse, I look like a bubbly person. Truth is, saya sebenarnya introvert. Tapi,saya suka ada di keramaian walaupun ga berpartisipasi di dalamnya. Mirip kaya Rika Melissa di blognya "Seerika", katanya " Introvert yang dapet energi dari kontak dengan orang lain"😁

Suami saya orangnya rumahan. Dia pusing kalo harus engage with lots of people. Dia juga ga suka berkendara atau pergi jauh-jauh. So this pandemic benefits him, selain soal gaji yang kena efisiensi,hihihi... Saya tidak bisa se-happy itu soal segala sesuatu berkutat di rumah. Saya perlu kena matahari, rindu interaksi dengan orang, kangen window shopping juga🥺🥺

Untungnya saya ketemu kelas online yang mengajarkan cara menulis dan bikin blog. Kelas ini dimentori Ci Maria dan Kak Irai. Anggotanya kebanyakan orang-orang yang sebelumnya juga bergabung di grup donasi masker kain di awal pandemi. Berkat grup ini, saya jadi punya tempat "nongkrong" baru. Di sini, saya jadi belajar banyak. Grupnya pun positif sekali. Semangat belajar anggotanya luar biasa. Dari percakapan-percakapan bebasnya, saya juga dapat ilmu tentang parenting, bisnis, kesehatan,masak-memasak dan masih banyak lagi. 

Salah satu penugasan di kelas ini adalah me-review blog milik teman. Disinilah hasrat jalan-jalan saya terpuaskan. Mengunjungi blog-blog tersebut membuat saya bahagia. Cerita-ceritanya membawa inspirasi baru. Tidak sedikit pula cerita yang menguatkan, karena situasinya mirip dengan yang sedang atau pernah saya alami. Yang lucu, kadang-kadang saya merasa seperti sedang mengintip kehidupan  si empunya blog😁

Salah satu blog favorit saya adalah punyanya Mbak Irma Kartika yang dinamai "Ketika Timur Bertemu Barat". Kesan pertama, tampilan blognya rapi sekali. Nuansa earth tone colors yang senada dari background dan foto-foto pelengkapnya itu bikin adem liatnya. Fotonya banyak pula. Disusun dan diedit dengan baik sehingga pembaca dapat visualisasi dari apa yang sedang dibicarakan. Alur tuturnya menyenangkan. Rasanya seolah saya ada di dalam ceritanya. Sistematika penulisannya juga bagus banget. Runut gitu. Bikin saya jadi menyangsikan kalo dese bilang buru-buru ngerjain tugasnya *sirik sambil lirik curiga😒

Ngintipin blog ini jadi hiburan saya belakangan ini. Rasanya udah keluar rumah padahal masih nguplek aja🤭🤭 Walau begitu, saya tetap berharap semoga pandemi ini lekas teratasi. Saya kangen botram 😊

Komentar

  1. Mbak Zelly makasih dear🙏🙏...reviewnya membuat saya semangat untuk lebih bisa belajar nulis blog lebih dalam lagi. Once again thanks a bunch ya Mbak😘

    BalasHapus
  2. Blog walking jadi hiburan tersendiri ya mba 😂😂 gara-gara blog walking aku malah jadi malas ber IG ria hahaha. Seru bahasan tentang tipe kepribadian mba dan suami. Cuma kami kebalikannya. Aku sebetulnya tipe anak rumahan. Lebih demen dirumah daripada keluar-keluar. Tapi aku juga paling cerewet kalo udah ngumpul. Dan seneng banget ngobrol sama banyak orang. Suamiku setipe sama mbak yang gak betah dirumah aja. Makanya anjuran dirumah aja itu berat banget buat dia. Tetapi dia bukan tipe orang yang suka ngobrol apalagi sama orang yang gak dia kenal. Aduh sama sahabat dekatnya aja, kalo bukan mereka yang message atau tlp. Suami mah diam aja. 😂😂😂🤭

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Baca Buku Sambil Main Game

Sejak masih single, saya udah bertekad akan menyediakan banyak buku untuk anak Saya kelak. Padahal saat itu saya bulat hati untuk tidak punya anak bahkan setelah menikah😅😅 Tapi kalo sampe punya anak, harus dikasi banyak buku. Pengalaman masa kecil saya ya g susah dapat bahan bacaan bikin niat ini ga bisa ditawar-tawar. Suatu hari sepulang sekolah minggu, kami mampir di perpustakaan gereja. Menyusuri deretan rak, pandangan saya menangkap sebuah buku dengan ilustrasi menarik.  Sebuah buku hardcover dengan gambar jerapah yang menarik disampulnya.  Buku ini berbahasa Inggris, jadi saya pikir ini akan bagus untuk melatih anak saya. Ilustrasi didalamnya sangat menarik. Didominasi warna-warna bersemangat seperti kuning dan hijau yang bersanding harmonis dengan earth tone colors. Proporsi gambar dan tulisannya sangat baik menurut saya. Penempatan ilustrasi dan teks sangat memanjakan mata.  Agar lebih hidup, kita bisa menggunakan suara yang berbeda saat membaca dialog hewan sesuai karakternya

Bermain di Era Covid-19

Sejak bulan Maret tahun ini, praktis keluarga kami lebih banyak berkegiatan di dalam rumah; bermain pun tidak terkecuali. Dua minggu setelah keluar surat edaran untuk bersekolah dari rumah, anak sama sekali tidak saya ijinkan keluar, pun sekarang, tidak setiap hari si anak saya bolehkan main di luar. Sebenarnya saya kasihan melihat anak banyak di dalam rumah. Naturnya anak kan bermain, dan saya anak '90an yang kenyang beraktivitas di luar ruangan. Saya pengen anak juga dapat pengalaman seperti itu. Masalahnya, anak-anak tetangga jarang sekali dibekali masker saat bermain. Dalam hampir setiap kesempatan, anak saya seringnya adalah satu-satunya yang memakai masker. Padahal saya sudah bagi-bagi masker anak ke tetangga supaya dipakai waktu main. Saya akui, memakai masker sambil berkegiatan terasa kurang nyaman, apalagi untuk anak-anak yang aktif berlari sana-sini. Kebanyakan tetangga saya menerima begitu saja saat anaknya bilang engap atau gerah saat dipakaikan masker dan akhirnya dil

Make it Pozeeble

Untuk waktu yang cukup lama, saya berhenti berdoa. Saya tidak lagi merasakan kekuatan doa. Beberapa tahun sebelumnya, sebagian besar doa saya hanya berisi tangis. Di akhir tangis, sedikit demi sedikit fondasi keyakinan saya terhadap doa pun terkikis. Sampai akhirnya saya kembali menemukan "Si Rahasia". "Si Rahasia" ini ramai diperbincangkan di awal masa kuliah saya. Saya sampai meminjam bukunya dari teman. Saat itu harga bukunya seperlima jatah uang bulanan saya🤭🤭. Pikir saya konsepnya tidak rumit. Namun ternyata sulit untuk saya praktekkan. Dari luar, saya adalah pribadi yang tenang. Di dalamnya, pikiran saya berkecamuk. Si isi buku tak kunjung mengejawantah. Akhirnya, saya menyerah. Selama ini saya berusaha menyelaraskan banyak hal. Berusaha menyenangkan semua pihak. Berusaha menyelamatkan sebanyak mungkin. I was on the edge, sedikit lagi jatuh. Sampai si anak kecil yang tadinya saya anggap beban, menarik saya menuju pencerahan. Saya mulai bisa berpikir jernih.